Polri Didesak Tak Persulit Izin LPI

on Rabu, 05 Januari 2011
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia diminta untuk tidak mempersulit perizinan pertandingan Liga Primer Indonesia yang akan digelar mulai Sabtu (8/1/2011) di Solo, Jawa Tengah. Jika Polri mempersulit izin, dikhawatirkan hal itu akan memicu amarah dan tindakan anarkis suporter sepak bola.
"Jika itu terjadi, Polri akan disalahkan dan dikecam masyarakat,"kata Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui pesan singkat kepada Kompas, Rabu (5/1/2011 ).

Dikatakan Neta, Polri diharapkan bersikap arif dan tidak terjebak dalam konflik antara PSSI dengan LPI. Langkah ini penting agar Polri tetap bertindak profesional dalam menjaga keamanan masyarakat. Hingga kini, kisruh yang disebabkan aksi suporter sepak bola kerap mewarnai pertandingan-pertandingan liga yang digelar oleh PSSI.

Seperti diberitakan, Polri tidak akan memberikan izin kepada LPI untuk menggelar setiap pertandingan selama PSSI, induk organisasi sepak bola di Indonesia, tidak memberi rekomendasi ke LPI. Polri berpegang pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Setiap penyelenggaraan turnamen olahraga harus mendapatkan izin dari induk organisasi olahraga tersebut. PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional selama ini melarang LPI diselenggarakan karena kompetisi ini berada di luar jalur yang ditetapkan PSSI.

Belum diketahui bagaimana kelanjutan rencana pertandingan perdana LPI antara Persema Malang dan Solo FC di Stadion Manahan, Solo, Sabtu ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng disebut-sebut akan menghadiri pembukaan liga yang diikuti oleh 19 klub tersebut.

0 Comment:

Posting Komentar